Selamat Datang di Blog Saya Semoga Bermanfaat

Selasa, 10 April 2012

STEERING LINKAGE


Steering linkage terdiri dari rod dan arm yang meneruskan tenaga gerak dari steering gear ke roda depan. Walaupun mobil bergerak naik turun gerakan roda kemudi harus diteruskan ke roda – roda depan dengan sangat tepat setiap saat. Ada beberapa tipe steering linkage dan konstrusi joint yang dirancang untuk tujuan tersebut.  Steering linkage untuk suspensi rigid dan Steering Linkage untuk suspensi independen, Pada jenis ini masih dibagi lagi menjadi 2 macam jenis yaitu Steering Linkage untuk tipe recirculating ball & Steering Linkage untuk tipe rack & pinion. Steering linkage berfungsi meneruskan tenaga gerak dari steering gear ke roda depan dengan tepat /  akurat atau dengan kata lain sterring lingkage berfungsi Untuk memindahkan tenaga dari roda kemudi ke roda – roda depan. Pada steering lingkage dilengkapi engsel yang biasa disebut ball joint, sehingga walaupun ada banyak variasi gerakan dari kendaraan, pemindahan tenaga gerak tetap akurat. Tipe steering linkage tergantung dari jenis steering gear dan sistem suspensi yang digunakan, yaitu steering linkage untuk suspensi rigid maupun steering linkage untuk suspensi independent. 



1. Arm Steering Gear                       11. Side Rod Rh                                 
2. Nut Hex Slotted M20x1.5          12. Socket-Outer,Side Rod Rh      
3. Washer Lock Spring                    13. Cover Dust Side Rod                  
4. Assy Idler                                     14. Socket-Inner,Side Rod Rh       
5. Bolt Hex M12x1.25x75               15. Side Rod Lh                                 
6. Nut Hex Nylock M12x1.25         16. Socket-Outer,Side Rod Lh
7. Washer Plain M12                         17. Socket-Inner,Side Rod Lh
8. Nut Lock S/Rod M12                   18. Side Rod Bar M12
9. Assy-Rod,Cross                             19. Nut-Hexagon(M12 X 1.25)
10. Seal Dust Cross                          20. Pin-Cotter
21. Nut-Hexagon Slotted               22. Pin-Cotter
23. Clamp-Dust Cover                      24. Nut-Hex Jam
25. Nut-Lock Side Rod 

Senin, 09 April 2012

SISTEM PENERANGAN PADA MOBIL

Sistem penerangan (lighting sistem) sangat diperlukan untuk keselamatan pengendara dimalam hari. Sistem ini dibagi menjadi dua sistem penerangan :

Penerangan luar
- Lampu besar                   - Lampu jarak / kota 
- Lampu belakang              - Lampu tanda belok
- Lampu rem                     - Lampu hazard
- Lampu plat nomor           - Lampu mundur
- Lampu Penerangan luar

Penerangan dalam
- Lampu meter
- Lampu ruangan

1. Lampu besar
      Sistem lampu besar merupakan lampu penerangan untuk menerangi jalan dibagian depan kendaraan. Pada umumnya lampu besar ini dilengkapi dengan lampu jauh dan lampu dekat (high beam dan low beam) dan dapat dihidupkan dari salah satu switch oleh dimmer switch.

Tipe lampu besar
Ada dua tipe lampu besar yang digunakan Pada kendaraan, yaitu :
      1) Lampu besar tipe sealed beam.
            Di dalam lampu besar tipe sealed beam, penggunaan bola lampunya tidak
         terpisah, keseluruhan terpasang menjadi satu seperti bola lampu dan filament
         terpasang di depan kaca pemantul untuk menerangi kaca lensa.

      2) Lampu besar tipe semisealed beam.
            Perbedaan antara semisealed beam dan sealed beam ialah pada konstruksinya,
         dimana pada semi sealed beam bola lampunya dapat diganti dengan mudah sehingga
         tidak di perlukan penggantian secara keseluruhan bila bola lampunya putus atau
         terbakar. Lagi pula bila menggantinya dapat langsung diganti dengan cepat. Bola
         lampu besar semi sealed beam di bagi menjadi dua Bola lampu biasa dan Bola lampu
         Quartz – halogen.

      Cara memasang pada seat mengganti bole lampu Quartz Halogen :
          Bola lampu quartz halogen lebih panas dibandingkan dengan bola lampu biasa saat
      digunakan, umur lampu ini akan lebih pendek bila oli atau gemuk menempel pada
      permukaannnya. Lagi pula garam dalam keringat manusia dapat menodai kacanya
      (quartz). Untuk mencegah ini peganglah bagian flange bila mengganti bola lampu
      untuk mencegah jari-jari menyentuh quartz.

2. Lampu jarak dan lampu belakang
    Lampu kecil untuk dalam kota ini memberi isyarat adanya serta lebarnya dari sebuah kendaraan pada malam hari bagi kendaraan lainnya, baik yang ada di depan maupun di belakang. Lampu-lampu tersebut untuk yang bagian depan disebut dengan lampu jarak (clearence light) dan yang dibagian belakang disebut dengan lampu belakang (tail light).

3. Lampu Rem
   Lampu rem (brake light) dilengkapi pada bagian belakang kendaraan sebagai isyarat untuk mencegah terjadinya benturan dengan kendaman d! bedakang yang mengikuti saat kendaraan mengerem.

4. Lampu tanda belok (turn sighal light)
   Lampu tanda belok yang dipasang di bagian ujung kendaraan seperti pada fender depan, untuk memberi isyarat pada kendaraan yang ada di depan, belakang dan sisi kendaraan bahwa pengendara bermaksud untuk membelok atau pindah jalur. Lampu tanda belok mengedip secara tetap antara 60 sampai 120 kaii setiap menitnya. Lampu bisa berkedip karena dilengkapi dengan flasher, Flasher tanda belok adalah suatu alat yang menyebabkan lampu belok mengedip secara interval. Turn signal flasher bekela pada prinsip yang bervariasi. Pada umumnya menggunakan tipe semi - transistor yang kompak, ringan dan dapat diandalkan. Dalam flasher tanda belok tipe semi-transistor, bila bola lampunya putus, maka mengedipnya mulai cepat dari yang normal, dan ini merupakan tanda kepada pengemudi untuk menggantinya.

5. Lampu hazard (hazard warning light)
   Lampu hazard digunakan untuk memberi isyarat keberadaan kendaman dari bagian depan, belakang dan kedua sisi selama berhenti atau parkir dalam keadaan darurat. Yang digunakan adalah lampu tanda belok, tapi seluruh lampu mengedip serempak.

6. Lampu plat nomor
   Lampu ini menerangi plat nomor bagian belakang. Lampu plat nomor menyala bila lampu belakang menyala.

7. Lampu mundur
   Lampu mundur (back up light) dipasang pada bagian belakang kendaraan untuk memberikan penerangan tambahan untuk melihat kebelakang kendaraan saat mundur di malam hari, dan memberikan isyarat untuk kendaraan yang mengikutinya bahwa pengendara bermaksud untuk mundur / sedang mundur. Lampu mundur akan menyala bila Luas transmisi diposisikan mundur dengan kunci kontak ON.

8. Lampu kabut
   Lampu kabut digunakan pada saat cuaca berkabut, jalanan berdebu atau hujan lebat. Penggunaan lampu harus mengikuti aturan yang berlaku yakni :
   Pemasangan kedua lampu harus berjarak sama baik yang kanan dari titik tengah kendaran. Lampu kabut dihubungkan bersama-sama lampu jarak dekat (pada saklar dim). Lampu kabut.tidak dihidupkan bersama-sama dengan lampu jarak dan hanya dihidupkan bersama lampu kota. Lampu kabut boleh menggunakan lensa wama putih atau warna kuning.

   Bila lampu kabut akan diaktifkan maka saklar lampu kepala harus pada posisi lampu jarak dekat. Saat saklar lampu basket diaktifkan, arus listrik dari saklar lampu kepala akan mengalir ke relay melalui saklar lampu kabut. Dengan aktifnya relay maka arus listrik dari baterai akan mengalir ke lampu kabut melalui sekering dan relay.

Lampu Penerangan Dalam

1. Lampu ruangan
   Lampu ruangan (dome light) menerangi interior ruangan penumpang yang dirancang agar tidak menyilaukan pengemudi pada malam hari. Umumnya lampu ruangan (interior) letaknya dibagian tengah ruang penumpang kendaraan untuk menerangi interior dengan merata. Lampu ini disatukan dengan switchnya yang mempunyai 3 (tiga) posisi yaitu : ON, DOOR dan OFF. (untuk memberi kemudahan keluar masuk pada malam hari, lampu ruangan dapat disetel hanya menyala bila salah satu pintunya dibuka. Ini dapat dilakukan dengan menyetel switch pada posisi DOOR.

2. Lampu Instrumen Panel (lampu meter).
   Lampu instrumen panel digunakan untuk menerangi meter-meter pada instrumen panel pada malam hari dan memungkinkan pengemudi membaca meter-meter dan gauge dengan mudah dan cepat pada saat mengemudi. Lampu instrumen panel akan menyala bila lampu belakang (tail light) menyala. Ada beberapa model yang dilengkapi dengan lampu pengontrol rheostat yang memungkinkan pengendara mengontrol terangnya lampu-lampu pada instrumen panel. Macam-macam bola lampu dan titik pengunci dalam mengganti bola lampu. Tipe bola lampu bervariasi yang digunakan pada sebuah kendaraan, dapat dikiasifikasikan dalam beberapa cara. Pada artikel ini dijelaskan beberapa titik pengund pada saat mengganti bola lampu, yang dapat dikiasifikasikan berdasarkan bentuk base capnya yaitu :

   1) Bola lampu model single - end
         Tipe bola lampu ini hanya mempunyai satu base cap yang juga sebagai penghubung
      ke massa. Blola lampu singie - end selanjutnya diklasifikasikan ke dalam dua jenis
      sesuai dengan jumlah dari filament. Single filament pada bola lampu model single -
      end dan double filament pada bola lampu single end. Bola lampu dipasang pada
      socket dengan menernpatkan pin pada base cap.

      Mengganti bola lampu :
         tekan bola lampu kedepan socket untuk melepas pin base cap tidak mengunci
      pada tarikan socket, putar bola lampu tersebut dan tarik keiuar untuk melepasnya.

      Memasang bola lampu:
         Dalam memasang bola lampu yang baru urutannya adalah kebalikan dari cara
      melepasnya. Pin pada bola lampu double filament single - end letaknya tidak segaris
      (offset) dalam pengaturan tingginya. Hal ini Untuk mencegah kesalahan posisi
      pemasangan lampu.

   2) Bola lampu widge - base (socket gepeng).
         Tipe bole lampu ini mempunyai satu filament dan filamennya berhubungan langsung
      dengan socket terminal.

      Mengganti bola lampu:
         tarik bola lampu keluar dengan menggunakan jari tangan

      Memasang bola lampu:
         Dorong / tekan bola lampu pada lubang socket.

   3) Bola lampu dengan ujung ganda
         Tipe bola lampu ini mempunyai satu filament dan dua base-cap.

      Memperbaiki / mengganti bola lampu :
         Tekan salah satu den terminal socket dam untuk membuka tarik keluar bola lampu
      tersebut.

      Memasang bola lampu:
         Tempatkan salah satu ujungnya ke dalarn lubang kemudian dorong / tekan yang
      lainnya sehingga kedua ujung masuk pada lubangnya masing-masing

Minggu, 08 April 2012

SISTEM PENERANGAN DAN KLAKSON MOBIL

I. Tujuan
   1. Siswa dapat merangkai sistem penerangan pada mobil
   2. Siswa dapat merangkai sistem klakson pada mobil
   3. Siswa dapat mengetahui terminal-terminal pada rangkaian tersebut
   4. Siswa dapat mengatasi trouble pada sistem tersebut

II. Alat dan Bahan
   1. Multitester
   2. Batteray
   3. Kabel
   4. Rangkaian untuk bahan praktek
   5. Buku pedoman

III. Keselamatan Kerja
   1. Berdoa sebelum dan sesudah praktek
   2. Memakai pakaian kerja ( wearpack )
   3. Menggunakan alat dan bahan sesuai fungsinya
   4. Menggunakan buku pedoman/petunjuk praktek

IV. Langkah Kerja
   1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
   2. Merangkai sistem penerangan dan klakson

       a) Merangkai system lampu kepala

           Ø Adapun cara kerja dari system lampu kepala adalah :
               Saat saklar lampu diarahkan pada lampu kepala,maka arus listrik dari baterai
               akan mengalir ke saklar dim dan diteruskan ke relay. Akibatnya pada kumparan
               relay akan timbul magnet. Kemagnetan ini menyebabkan terhubungnya kontak
               pada relay. Dengan demikian arus listrik dari baterai akan mengalir ke lampu
               kepala melalui sekring,sehingga lampu akan menyala.

           Ø Menguji rangkaian lampu kepala :
               Menghubungkan kabel baterai, lalu mengoperasikan saklar lampu kepala dan
               saklar dim. Dari hasil pelaksanaan lampu jauh dan dekat menyala dengan baik.

       b) Merangkai system lampu tanda belok dan hazard

            Ø Sistem lampu tanda belok berfungsi untuk memberi isyarat pada kendaraan
                yang lain bahwa pengendara bermaksud untuk belok. Sedangkan sistem lampu
                hazard berfungsi untuk memberi isyarat keberadaan kendaraan dari bagian
                depan, belakang dan kedua sisi selama berhenti,parker atau dengan kata lain
                digunakan kendaraan pada saat darurat.

            Ø Cara kerja sistem lampu tanda belok adalah : Arus mengalir dari baterai ke
                kunci kontak, flasher, saklar lampu dan dari saklar lampu ke lampu tanda
                belok dan lampu indikator sehingga salah satu lampu tanda belok akan
                berkedip.

            Ø Cara kerja lampu tanda bahaya adalah : Bila saklar lampu tanda bahaya pada
                posisi ON, maka arus akan mengalir ke IG kunci kontak, sekering, flasher, dan
                saklar lampu hazard lalu diteruskan ke lampu, maka keduanya akan menyala.

            Ø Menguji rangkaian lampu tanda belok dan lampu hazard : Menghubungkan
                rangkaian dengan baterai kemudian mengoperasikan lampu tanda belok dan
                hazard. Dari hasil praktek lampu belok dan lampu hazard dapat menyala
                dengan baik.

        c) Merangkai lampu kota, belakang dan rem

             Ø Lampu kota dan belakang berfungsi sebagai tanda keberadaan dan lebarnya
                 kendaraan baik yang di depan maupun yang di belakang. Lampu yang di depan
                 disebut lampu kota dan yang di belakang disebut lampu belakang.

             Ø Cara kerja lampu belakang dan rem adalah : Bila arus listrik mengalir dari
                 baterai ke sekering lalu ke saklar lampu kemudian diteruskan ke lampu
                 sehingga lampu menyala. Demikian juga pada lampu rem, bila pedal rem diinjak
                 maka arus dari baterai akan mengallir ke saklar lampu rem dan diteruskan ke
                 lampu sehingga lampu rem akan menyala.

             Ø Menguji rangkaian lampu kota, belakang dan rem : Menghubungkan rangkaian
                 dengan baterai kemudian mengoperasikan saklar lampu kota, belakang dan
                 rem. Dari hasil praktek lampu kota, belakang dan lampu rem dapat menyala
                 dengan baik.

       d) Merangkai system klakson

             Ø Cara kerja system klakson : Jika tombol klakson ditekan maka arus dari
                 baterai mengalir ke sekering kemudian ke kumparan relay sehingga kumparan
                 akan timbul kemagnetan dan menghubungkan kontak pada relay, kemudian
                 arus diteruskan ke saklar lalu ke massa. Dengan demikian arus dari baterai
                 akan mengalir ke klakson, sehingga klakson akan bekerja/berbunyi.

             Ø Menguji rangkaian klakson : Pengujian dilakukan dengan cara menghubungkan
                 system klakson dengan baterai kemudian menekan tombol klakson. Dari hasil
                 praktek klakson dapat bekerja dengan baik.

   3. Pengujian rangkaian
       Setelah selesai merangkai, langkah selanjutnya menguji rangkaian keseluruhan. Dari
       hasil pengujian, semua rangkaian bekerja dengan baik
   4. Mengembalikan dan merapikan alat dan bahan ke tempat semula.

Gambar rangkaian sistem kelistrikan
Rangakaian Sistem Tanda Belok dan Hazzard
Rangakaian Sistem Tanda Belok dan Hazzard
Rangakaian Sistem Klakson
 Rangkaian Sistem Klakson
Rangakaian Sistem Lampu Kepala
 Rangkaian Lampu Kepala
Rangakaian Seluruhnya (Sistem Kelistrikan)
 Rangkaian Seluruhnya (Sistem Kelistrikan)

thank you for using,,,
ttd : ade setya maulana